Jogja: Bakso Pak Bawor Samirono
Jujur selama hampir 4 tahun di Jogja saya belum pernah makan di sini sebelumnya padahal tempatnya deket banget dengan tempat saya kuliah, sebagai pecinta bakso sejati saya merasa begitu amatir huhu, bermodal rekomendasi teman saya memutuskan untuk langsung merasakan sendiri bakso yang konon begitu akrab di lidah mahasiswa khususnya mahasiswa UNY dan UGM ini.
Satu
porsi Bakso komplit dengan kuah bening serta tambahan mie kuning, bihun, sawi,
tahu dan bakso goreng menjadi menu andalan Bakso Pak Bawor ini, saya sendiri
sebenarnya kurang suka dengan ornamen bakso goreng untuk hidangan bakso karena
cenderung keras ketika dimakan. Bentuk baksonya sendiri tidak begitu bulat
tetapi memiliki tekstur yang agak kasar seperti bakso urat. Pak Bawor
sepertinya tidak membubuhkan begitu banyak penyedap dan justru menjadikan daging
sebagai kekuatan di mangkuk baksonya, rasa dagingnya memang berasa banget di
setiap gigitan. Pada saat jam makan meja-meja di warung bakso ini biasanya di
penuhi mahasiswa untuk mengisi perutnya jadi rasanya kalian belum lengkap jadi
mahasiswa kalau belum pernah makan di sini hehehe.
Bakso Pak Bawor.
Ancer-ancernya dari perempatan Jalan Kolombo
masuk gang samping IndomaretPoint, lurus sampai ketemu pertigaan pertama
kemudian belok kanan, lurus sampai pertigaan kos-kosan Eidelweiss 2 lalu belok
kiri nanti ketemu 2 gang ambil gang yang sebelah kanan kemudian lurus sampai
mentok tempatnya pojok kanan jalan.
Bakso Rp. 8000
ancer2nya ribet amat yak ._. tapi kok ketok e enak haha :D btw sudah nyobain bakso arema deket computa? ;)
BalasHapustulisan keren dan informatif. saya minta izin untuk memakai konten ini sebagai materi ajar di kelas bahasa Indonesia. terima kasih.
BalasHapus